Berita Terbaru

WHO: Remdesivir Tidak Direkomendasikan untuk Covid-19

Remdesivir, obat yang telah digunakan secara luas untuk melawan Covid-19, nampaknya kini akan mulai ditinggalkan, hal ini karena munculnya rekomendasi dari World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti bahwa Remdesivir meningkatkan kelangsungan hidup pasien Covid-19.

WHO melandaskan rekomendasi ini pada penelitian WHO Solidarity Trial dan juga 3 uji coba terkontrol acak lainnya. Secara keseluruhan, data dari lebih 7000 pasien di 4 uji coba telah dipertimbangkan. Bukti menunjukkan tidak ada efek penting pada kematian, kebutuhan ventilasi mekanis, waktu untuk perbaikan klinis, dan hasil penting lainnya bagi pasien.

Remdesivir merupakan  analog adenosin nukleosida trifosfat (GS-443902), metabolit aktif remdesivir akan mengganggu kerja RNA polimerase hal ini akan menyebabkan penurunan produksi RNA virus. Remdesivir dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 CYP2C8, CYP2D6, dan CYP3A4. Konsentrasi remdesivir dalam darah menurun jika diberikan bersama dengan penginduksi sitokrom P450 antara lain rifampisin, karbamazepin, fenobarbital, dan fenitoin.

Efek samping yang paling umum dalam penelitian remdesivir untuk COVID-19 termasuk kegagalan pernapasan dan kerusakan organ, termasuk albumin rendah, kalium rendah, jumlah sel darah merah rendah, jumlah trombosit rendah yang membantu pembekuan, dan perubahan warna kuning pada kulit. Efek samping lain yang dilaporkan termasuk gangguan gastrointestinal, peningkatan kadar transaminase dalam darah (enzim hati), dan reaksi di lokasi suntikan.

Referensi:

https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/who-recommends-against-the-use-of-remdesivir-in-covid-19-patients

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *