Terapi Statin Pemeliharaan Menurunkan Kekuatan Menggenggam pada Lansia
Obat antikolesterol golongan statin yang digunakan pada fase pemeliharaan diduga memiliki efek negatif terhadap kekuatan otot pada lansia pria. Hal ini dibuktikan dengan turunnya kekuatan menggenggam pada lansia tersebut. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada Asia Pacific Osteoporosis Meeting (IOF Regionals 2016) di Singapura baru-baru ini.
Sebuah penelitian yang memiliki rancangan kohort selama 2 tahun mengamati bahwa terjadi penurunan kekuatan menggenggam yang lebih tinggi pada kelompok pria subyek pemakai statin dibandingkan dengan yang tidak menggunakan statin (rata-rata perubahannya adalah -1,452 vs -0,756, p=0,035). Menariknya, pola keterkaitan ini tidak dijumpai pada wanita (p=0,061). Tidak ada perbedaan dalam hal kekuatan otot dan performa fisik yang dijumpai antara pengguna dan bukan pengguna statin, baik pria maupun wanita. Penelitian ini melibatkan 2.882 orang berusia rata-rata 70,79 tahun pada pria pengguna statin dan 71,8 tahun pada wanita pengguna statin. Jumlah pria sebanyak 1.433 dan jumlah wanita sebanyak 1.449 orang.
Isu mengenai gejala otot terkait statin pada lansia telah banyak diabaikan, hal ini dikatakan oleh Dr Liu-Ying Zhu dari Fakultas Kedokteran di Chinese University of Hong Kong. Beberapa penelitian yang telah lalu menjelaskan kaitan antara gejala otot ini dengan menurunnya kualitas hidup pasien. Oleh karena gejala otot terkait statin merupakan masalah yang lazim pada lansia, maka dokter seharusnya lebih berhati-hati bila memberikan terapi statin pada lansia berumur 80 tahun ke atas.
by