Evidence Based Medicine

Terapi Batu Giok Menurut Pandangan Ilmiah

Batu giok adalah batu yang terbentuk karena asosiasi antara batuan beku basa dan batuan metamorf, yaitu batuan yang kaya mineral kelompok olivine dan piroxine. Batu giok merupakan icon kerajaan Cina, dan sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai ornamen, perhiasan, dan alat kesehatan.

Terdapat 2 jenis batu giok, yakni nephrite dan jadeite. Nephrite memiliki kandungan silikat kalsium dan magnesium, sedangkan jadeite mengandung silikat natrium dan aluminium. Giok nephrite umumnya berwarna putih, sedangkan giok jadeite berwarna biru kehijauan, oranye, kemerahan, dan lavender.

Berdasarkan tingkat kekerasannya, giok nephrite memiliki skala kekerasan 6-6,5 Mohs, sedangkan giok jadeite skala kekerasannya mencapai 6,5-7 Mohs. Hal ini berarti giok jadeite lebih keras daripada giok nephrite.

Orang Cina kuno percaya bahwa giok dapat menolak racun dan infeksi, memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan kesuburan, memperkuat ginjal, dan mengusir aura negatif. Akan tetapi berbagai klaim kesehatan tersebut nampaknya masih perlu dibuktikan secara ilmiah.

Terapi batu giok dilakukan dengan cara memijat titik energi tubuh (chi) dan juga dikombinasikan dengan gelombang infra merah jauh (FIR/far infrared). Batu giok merupakan konduktor panas yang dipancarkan oleh gelombang infra merah jauh. Gelombang inframerah jauh memiliki gelombang yang lebih panjang daripada inframerah biasa, dan merupakan gelombang yang bertanggungjawab terhadap sensasi panas yang kita rasakan ketika berjemur di bawah sinar matahari. Gelombang ini kemudian diisolasi, dan tidak memiliki efek membahayakan.

Batu giok menyerap gelombang inframerah jauh dan menyebarkannya lebih baik daripada bahan lainnya. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri akibat radang sendi, nyeri pinggang, nyeri otot, serta beragam jenis nyeri lainnya.

Selain digunakan sebagai pereda nyeri, batu giok juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara memperbanyak jumlah sel T limfosit dan natural cell killer. Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh So dkk pada tahun 2007 yang membandingkan teknik pemijatan menggunakan batu giok yang dipanaskan. Walaupun jumlah sampel yang digunakan terbatas, namun penelitian ini dapat membuktikan manfaat imunostimulan dari batu giok.

Penelitian lainnya untuk membuktikan manfaat batu giok masih terbuka lebar dan cukup menantang karena belum banyak penelitian sejenis yang dilakukan pada topik ini.

Referensi:

C So, J Sarath, R Giolli, S Gollapudi. The Effect Of Thermal Massage On Human T-Lymphocyte And Natural Killer Cell Function. The Internet Journal of Alternative Medicine. 2007 Volume 6 Number 1.

 

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *