Rutin Minum Aspirin, Risiko Kanker Hati Turun
Sebuah penelitian baru mengungkapkan efek anti kanker yang dimiliki oleh Aspirin. Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Taiwan ini menyatakan bahwa seseorang yang menderita hepatitis B, yang merupakan salah satu faktor risiko kanker hati, akan berkurang peluang terkena kanker hatinya bila mengkonsumsi Aspirin secara rutin. Hasil penelitian ini disampaikan pada acara The Liver Meeting 2017 yang diadakan oleh Association for the Study of Liver Diseases di Washington DC.
Hepatitis B merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Diperkirakan sekitar 257 juta orang di seluruh dunia terkena hepatitis B, dan pada tahun 2015 penyakit ini menyebabkan kematian 887.000 orang diantaranya. Di Amerika Serikat saja, sekitar 850.000 hingga 2,2 juta orang menderita hepatitis B kronis. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 15-25 % penderita hepatitis B kronis akan mengalami perkembangan penyakit hati lainnya, misalnya sirosis hati atau bahkan kanker hati. Setiap tahun, sekitar 1800 orang di Amerika Serikat meninggal akibat penyakit terkait hepatitis B.
Terdapat terapi antivirus yang dapat digunakan untuk pasien ini, namun tim ilmuwan menyatakan bahwa terapi ini belum mampu untuk menghilangkan virusnya secara menyeluruh, terlebih lagi ada beberapa penderita hepatitis B yang tidak termasuk kategori orang yang bisa mendapatkan terapi antivirus. Dari pemikiran itulah, tim ilmuwan berupaya untuk mencari terapi lain untuk menurunkan risiko terkena kanker hati pada pasien ini.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa Aspirin dapat menurunkan risiko terkena kanker, namun belum banyak penelitian yang meneliti manfaat Aspirin untuk menurunkan kanker hati. Oleh karena itu tim ilmuwan merancang sebuah penelitian kohort berskala besar guna meneliti hubungan antara terapi Aspirin dengan risiko terkena kanker hati.
Pada penelitian ini, sebanyak 2014.507 data rekam medis pasien penderita hepatitis B kronis diteliti. Dari jumlah tersebut, ditemukan bahwa sebanyak 1.553 pasien menggunakan aspirin selama 90 hari atau lebih dan tidak memiliki kanker apapun sebelum menggunakan Aspirin. Data ini kemudian dibandingkan dengan 6.212 pasien yang juga tidak memiliki kanker jenis apapun, namun tidak mendapatkan Aspirin atau obat antiplatelet lainnya. Tim ilmuwan kemudian memeriksa kejadian HCC (hepatocellular carcinoma), yakni sejenis kanker hati, di antara peserta penelitian, yang diamati selama periode 5 tahun. Ternyata ditemukan bahwa risiko terjadinya HCC pada pasien yang mengkonsumsi Aspirin rutin berkurang sebanyak 37 % bila dibandingkan dengan pasien yang tidak diberi Aspirin.
Walaupun penelitian lainnya masih harus dilakukan guna mengkonfirmasi kebenaran penelitian ini, namun tim ilmuwan percaya bahwa Aspirin memang memberikan harapan bagi pengobatan kanker, khususnya kanker hati.
Referensi:
Lee, Teng Yu, dkk. Association of Aspirin Therapy with Reduced Risk of Hepatocellular carcinoma in Patients with Chronic Hepatitis B. Hepatology, 66: 1–148. doi:10.1002/hep.29500
by