Penyakit Gagal Ginjal Ternyata Disebabkan oleh Kekurangan Protein Ini
Penyakit gagal ginjal mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Penelitian terbaru mengungkapkan peran sejenis protein yang dapat menjelaskan mengapa terjadi penurunan kerja ginjal. Protein ini diberi nama sama dengan nama dewi di mitologi Yunani, Klotho, yang bertugas mengatur umur manusia. Protein yang disebut Klotho pertama kali dikenal sebagai gen yang membuat umur lebih panjang pada tikus percobaan di laboratorium.
Terdapat dua jenis protein Klotho, yang pertama adalah Klotho yang terikat pada membran, dan yang kedua adalah Klotho yang disekresikan dan beredar di seluruh tubuh. Gen ini mengatur beberapa proses metabolisme via jalur endokrin. Beberapa penelitian telah mengungkapkan kaitan antara metabolisme mineral dan penuaan. Pasien penderita gagal ginjal cenderung memiliki kadar klotho terlarut yang rendah. Terdorong untuk menemukan hubungan antara kerja ginjal dengan Klotho, tim ilmuwan dari Tufts University Medical Center menganalisis data pasien gagal ginjal. Hasil penelitian ini dimuat di Journal of the American Society of Nephrology.
Pada penelitian ini sebanyak 2.496 pasien berumur rata-rata 75 tahun dianalisis datanya guna menemukan hubungan antara kadar Klotho terlarut dengan penurunan fungsi ginjal. Data dianalisis setelah dilakukan adjusment terhadap faktor demografi, komorbiditas, laju filtrasi glomerulus, dan metabolisme mineral. Hasilnya ditemukan hubungan yang kuat antara kadar Klotho terlarut dengan penurunan fungsi ginjal. Setiap kenaikan dua kali lipat kadar Klotho terlarut, tim ilmuwan menemukan penurunan risiko gagal ginjal sebesar 20%. Hasil ini tetap konsisten walaupun sudah dilakukan adjument terhadap semua variabel, termasuk demografi, faktor risiko gagal ginjal kronik, dan metabolisme mineral. Dari hasil ini, tim ilmuwan menyimpulkan bahwa gagal ginjal kronik merupakan akibat dari kurangnya kadar Klotho terlarut di dalam tubuh. Kini para ilmuwan tengah berupaya untuk mencari mekanisme yang melandasi hal ini menggunakan beberapa penelitian lanjutan.
Referensi:
Association between soluble Klotho and change in kidney function: the Health Aging and Body Composition Study, David Drew et al., Journal of the American Society of Nephrology, doi: JASN-2016-08-0828.R2.
by