Penyakit Alzheimer’s Dipicu oleh Rendahnya Kadar Glukosa di Otak
Otak manusia diberi tenaga oleh glukosa. Penelitian terbaru mengungkapkan hubungan antara rendahnya kadar glukosa di otak dengan gangguan kognitif, misalnya penyakit Alzheimer’s dan demensia. Penyakit Alzheimer’s mempengaruhi sekitar 5 juta orang di Amerika Serikat. Para penderita penyakit ini mengalami gangguan kognitif sedang sebelum berkembang menjadi penyakit Alzheimer’s sepenuhnya. Gejalanya adalah masalah dalam hal penentuan keputusan, daya nalar, dan ingatan, namun belum mempengaruhi aktivitas harian.
Penelitian terbaru menyatakan bahwa sebelum muncul gejala pertama gangguan kognitif, kadar glukosa di otak mulai menurun. Glukosa sangat penting perannya dalam menjaga fungsi kognitif normal. Faktanya, otak manusia sangat bergantung kepada sumber energi ini, dengan menggunakan separuh jumlah keseluruhan gula di tubuh kita untuk berpikir, daya ingat, dan belajar. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Translational Psychiatry ini mengkaji lebih mendalam mengenai pengaruh kadar glukosa terhadap otak.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya sejenis protein yang dinamakan protein tau. Protein ini menumpuk di otak penderita Alzheimer’s dan menghambat masuknya nutrisi ke sel-sel otak. Sebagai akibatnya sel otak akan mati. Protein tau terbentuk melalui jalur P38 kinase. Pada penelitian terbaru ini, tim ilmuwan menganalisis terbentuknya protein tau menggunakan tikus percobaan. Tim ilmuwan menyuntikkan senyawa 2-deoksiglukosa yang dapat mencegah glukosa masuk ke dalam sel. Senyawa ini disuntikkan selama beberapa bulan. Hasilnya tikus yang disuntik 2-deoksiglukosa mengalami gangguan kognitif dan daya ingat. Selain itu ditemukan pula protein tau dalam kadar yang tinggi dan sel-sel otak yang mati.
Hasil penemuan ini cukup menarik, karena kini tim ilmuwan telah berhasil membuktikan bahwa jalur P38 kinase terlibat dalam perkembangan penyakit Alzheimer’s. Penelitian ini juga menyatakan bahwa episode kronik kekurangan glukosa dapat merusak otak. Episode ini dikenal dengan diabetes. Pada diabetes, gula tidak dapat memasuki sel. Resistensi insulin pada penyakit diabetes tipe 2 diketahui menjadi salah satu faktor risiko demensia/pikun. Para ilmuwan menduga bahwa penyakit Alzheimer’s dapat diatasi dengan memberikan obat yang dapat mentargetkan jalur P38 kinase ini.
Referensi:
Glucose deficit triggers tau pathology and synaptic dysfunction in a tauopathy mouse model, Translational Psychiatry, E. Lauretti et al., doi:10.1038/tp.2016.296, published online 31 January 2017.
by