Obat Herbal Batuk dan Cara Meraciknya
Obat herbal batuk adalah salah saju jenis herbal yang dimanfaatkan untuk mengobati batuk. Batuk dibagi menjadi dua, yaitu batuk kering dan batuk berdahak. Batuk berdahak ditandai dengan terdapatnya dahak atau lendir di kerongkongan. Dahak tersebut menyebabkan rangsangan berupa batuk sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan dahak. Ketika dahak berhasil dikeluarkan, umumnya batuk jenis ini akan reda. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan batuk kering. Batuk kering perlu diwaspadai karena bukan merupakan mekanisme normal tubuh untuk mengeluarkan zat asing. Biasanya batuk kering adalah bagian dari penyakit lainnya, sehingga harus mendapat obat yang tepat. Obat herbal merupakan salah satu alternatif untuk meredakan batuk.
Beberapa jenis herbal dapat digunakan untuk mengobati atau meredakan batuk. Obat herbal batuk ini terdiri dari tanaman jeruk nipis, sambung nyawa, adas, dan mint. Sifat tanaman ini adalah menghangatkan, sehingga dapat digunakan untuk meredakan batuk. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing herbal obat batuk ini disertai cara meraciknya:
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Obat herbal batuk ini sudah dikenal luas di masyarakat, memiliki khasiat empiris meredakan batuk berdahak. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan India, kemudian kini menyebar hingga ke seluruh dunia. Jeruk nipis mudah ditanam di kebun dan pot, mulai berbuah pada umur 3-5 tahun. Untuk dimanfaatkan sebagai obat herbal batuk, digunakan buah jeruk nipis yang sudah tua, berwarna hijau kekuningan. Buah jeruk nipis mengandung senyawa asam askorbat, glukosa, fruktosa, peptin, dan asam jasmonat. Buah jeruk nipis dapat disimpan selama 1-2 minggu di lemari es. Ekstrak jeruk nipis yang diujikan kepada manusia dan hewan percobaan terbukti aman, tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.
Cara Meracik:
Untuk membuat obat herbal batuk dari jeruk nipis, cara meraciknya sangat mudah, yaitu:
1. Sediakan jeruk nipis (2 buah), madu (5 mL), buah asam jawa (3 gram), garam (0,5 gram), dan air (200 mL).
2. Campurkan semua bahan dengan air masak hangat, setelah hangat kuku minuman ini diminum sekaligus.
Adas (Foeniculum vulgare)
Tanaman yang berasal dari Eropa Selatan dan Asia ini juga digunakan secara empiris sebagai obat herbal batuk. Di Indonesia, adas telah dibudidayakan baik sebagai obat maupun bumbu masakan. Buah adas mengandung minyak atsiri, antara lain limonen, anetol, fenkon, dan estragol. Kandungan anetol menyebabkan aroma khas adas. Buah adas bersifat sebagai peluruh dahak sehingga dapat digunakan sebagai obat herbal yang tepat untuk batuk. Perlu diperhatikan bahwa adas sebaiknya tidak diberikan untuk bayi dan anak-anak yang mengalami spasme laring dan sesak nafas, karena ada potensi reaksi alergi seperti asma dan dermatitis kontak terhadap pasien yang sensitif.
Cara Meracik:
Campurkan buah adas sebanyak 5 gram dilarutkan dengan 100 mL air panas. Aduk hingga rata selama 15 menit, diminum dua kali sehari, dapat ditambah madu.
Sambungnyawa (Gynura procumbens)
Herba ini merupakan tanaman asli Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Perawakannya berbentuk herba memanjat, rebah, atau merayap. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat herbal batuk adalah daunnya. Daun sambungnyawa mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Metabolit yang terdapat dalam ekstrak larut etanol 95% antara lain asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam p-kumarat, dan asam p-hidroksi benzoat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun sambungnyawa memiliki khasiat menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan jumlah sperma, dan meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh. Selain itu, bila dicampurkan dengan kulit jeruk nipis, ternyata daun sambungnyawa bermanfaat sebagai obat herbal batuk.
Cara Meracik:
1. Sediakan daun sambungnyawa (15 gram), kulit jeruk nipis (1 gram), madu (5 sendok makan), air (5 gelas).
2. Herba sambungnyawa dan kulit jeruk nipis dibuat infusa, kemudian ditambah madu. Diminum 2 kali sehari 1 gelas.
Menta (Mentha piperita)
Obat herbal batuk ini bukan tanaman asli Indonesia, melainkan dari Eropa. Tanamannya berbentuk terna, menahun, dengan tinggi dapat mencapai 40 cm. Bagian yang digunakan sebagai obat herbal batuk adalah daunnya. Daun menta mengandung asam fenolat (asam kafeat, klorogenat, dan rosmarinat), tanin, terpen, dan flavonoid. Minyak menta mengandung senyawa mentol, menton, sineol, dan limonen. Efek etanol menta menghambat kontraksi otot polos ileum marmut terisolasi yang diinduksi oleh histamin maupun asetilkolin. Selain itu ekstrak daun menta dengan konsentrasi 0,1-2% b/v memiliki aktivitas antibakteri pada kultur Salmonella typhimurium, Staphylococcus aureus, dan Vibrio parahaemolyticus. Indikasi daun menta adalah sebagai antibakteri, relaksan otot, dan pelega pernafasan. Alasan inilah yang menjadikan daun menta sebagai salah satu obat herbal batuk.
Cara Meracik:
Siapkan daun menta kering (5 gram) dan air (400 mL). Bahan dibuat infusa, disaring dan diminum 3 kali sehari, tiap kali 100 mL setelah makan.
Demikianlah beberapa jenis obat herbal batuk yang dapat anda buat sendiri di rumah. Perlu diperhatikan bila batuk masih berlangsung terus, khususnya batuk kering, maka disarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter.
Referensi:
Kementerian Kesehatan RI, 2012, Vademekum Tanaman Obat, Jilid 1.