Obat Antinyeri Mengganggu Pendengaran bila Digunakan Jangka Panjang
Obat antinyeri, misalnya parasetamol dan ibuprofen ternyata dapat menimbulkan gangguan pendengaran bila digunakan dalam jangka waktu lama. Risiko kehilangan fungsi pendengaran nampaknya lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Risiko ini lebih besar terjadi pada wanita yang menggunakan obat-obatan antinyeri dalam jangka waktu 6 tahun ke atas, dibandingkan dengan yang menggunakannya dalam jangka waktu setahun atau bahkan kurang. Fakta mengejutkan ini dimuat di dalam jurnal American Journal of Epidemiology.
Penggunaan obat-obatan antinyeri semakin meluas dewasa ini. Di Amerika Serikat saja pada tahun 2010 sekitar 29 juta orang menggunakan obat-obatan antinyeri secara rutin. Tren penggunaannya terus meningkat bila dibandingkan dengan data pada tahun 2005. Sebanyak dua per tiga wanita di Amerika Serikat yang berumur lebih dari 60 tahun melaporkan gejala gangguan pendengaran. Fakta ini membuat para ilmuwan tertarik untuk menyelidiki kaitan antara penggunaan obat antinyeri dengan gangguan pendengaran.
Untuk itu para ilmuwan menganalisis data dari 55.850 wanita yang terdaftar di program Nurses’ Health Study. Mereka menganalisis kaitan antara gangguan pendengaran dengan penggunaan beberapa obat antinyeri seperti parasetamol, ibuprofen, dan aspirin. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat gangguan pendengaran pada wanita yang menggunakan parasetamol dan ibuprofen melebihi 6 tahun, namun tidak ditemukan gangguan pendengaran pada wanita yang menggunakan aspirin.
Hasil penelitian ini diharapkan memberi wawasan tambahan akan efek samping obat-obatan antinyeri. Para ilmuwan berencana untuk memperluas cakupan populasi penelitian sehingga dapat mewakili kondisi sesungguhnya dan supaya hasilnya dapat diaplikasikan ke dalam pedoman praktek klinik.
by