Dunia Herbal

Mengenal Obat Pelangsing dari Alam: Daun Jati Belanda

Jati belanda (Guazuma umnifolia) adalah tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Tanaman yang dapat mencapai tinggi 20 meter ini memiliki daun tunggal yang tidak simetri. Buah jati belanda yang masak berwarna hitam dengan diameter 2-3,5 cm. Tanaman ini diperbanyak dengan biji, anakan, atau cangkok. Jati belanda belum dibudidayakan secara komersial dalam skala luas, melainkan hanya berfungsi sebagai tanaman pagar, peneduh, penghijauan, atau ditanam bersama tanaman obat lainnya.

Bagian tanaman jati belanda yang digunakan untuk pengobatan adalah daun dan bijinya. Bunga segar jati belanda mengandung senyawa kimia kamferetin, kuersetin, dan kaemferol. Daun jati belanda mengandung alkaloid, lendir, damar, flavonoid, saponin, dan tanin. Minyak atsiri daun jati belanda terdiri dari komponen utama prekosen, beta kariofilen, dan (2Z,6E)-farnesol. Daun jati belanda digunakan sebagai pelangsing, sedangkan bijinya untuk gangguan pencernaan.

Efek melangsingkan tubuh yang dimiliki jati belanda melalui aktivitas penghambatan enzim lipase pankreas. Enzim lipase berperan penting dalam hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol, dan diasilgliserol. Penghambatan enzim lipase pankreas dan dan gaster dapat menutup absorpsi lemak dan meningkatkan absorpsi lemak lewat feses sehingga dapat digunakan untuk mengatasi obesitas. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun jati belanda konsentrasi 10,20, dan 30 % sebanyak 0,5 mL/200 g bb/hari diberikan per oral sekali sehari selama 30 hari dengan pembanding orlistat 2,16 mg/200 g bb/hari. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jati belanda 10,20, dan 30% serta orlistat mampu menurunkan aktivitas lipase pankreas secara nyata. Pada kelompok kontrol negatif justru terjadi peningkatan aktivitas enzim lipase.

Untuk membuat jamu pelangsing tubuh dari daun jati belanda caranya sangat mudah. Campurkan 15 g daun jati belanda dengan 600 mL air. Buat menjadi infusa dan diminum 3 kali sehari, 150 mL. Namun perlu diperhatikan bahwa konsumsi berlebihan daun jati belanda dapat menyebabkan kerusakan usus karena tingginya kandungan tanin. Oleh karena itu, gunakan secukupnya saja.

Referensi:
Kementerian Kesehatan RI, 2012, Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu jilid 1 (Edisi Revisi).

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *