Manfaat Oat untuk Kesehatan
Oat (Avena sativa) adalah salah satu spesies tanaman serealia yang dimanfaatkan bijinya sebagai bahan makanan. Oat ditanam pada daerah yang beriklim sedang, serta lebih tahan terhadap curah hujan yang tinggi bila dibandingkan dengan tanaman serealia lainnya, oleh karena itu oat dapat ditanam dengan baik di wilayah Eropa bagian utara. Oat merupakan tanaman tahunan, dapat ditanam pada saat musim gugur (bila ingin dipanen pada akhir musim panas) atau dapat pula ditanam pada musim semi (bila ingin dipanen pada awal musim gugur). Rusia, Kanada, Polandia, Finlandia, Australia, dan Amerika Serikat merupakan negara-negara yang menjadi pemasok kebutuhan oat dunia.
Oat digunakan sebagai makanan, yakni oatmeal atau dapat pula dijadikan tepung oat. Oatmeal dapat langsung dimakan sebagai bubur dengan cara dimasak atau diseduh dengan air panas, dapat pula dibuat oatcake, kue oatmeal, atau roti oat. Oat adalah makanan yang bergizi tinggi, di dalamnya terkandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin (vitamin B1, B2, B3, B5, serta folat), dan mineral-mineral (kalsium, besi, magnesium, mangan, fosfat, kalium, dan seng). Oat adalah satu-satunya sereal yang mengandung avenalin, yakni sejenis senyawa protein globulin. Jenis protein lainnya yang terkandung dalam oat adalah prolamine dan avenin. Menurut WHO, kualitas protein yang terkandung dalam oat hampir ekivalen dengan daging, susu, dan telur.
Oat digolongkan sebagai makanan yang sehat, hal ini karena oat berkhasiat menurunkan kolesterol. Oat memiliki kandungan serat larut yang lebih banyak bila dibandingkan biji-bijian lainnya. Hal ini akan memperlambat proses pencernaan dan menimbulkan perasaan kenyang. Kandungan serat larut oat, yakni beta glukan, terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida dalam darah. Mekanisme beta glukan dalam menurunkan kolesterol LDL ternyata tergantung kepada viskositasnya. Viskositas suatu senyawa juga dipengaruhi oleh berat molekul dan kelarutan.
Disebutkan bahwa konsumsi 3 gram per hari makanan yang mengandung serat larut (seperti oat) dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Dengan mengkonsumsi 3 gram oat per hari, ternyata mampu menaikkan kadar HDL kolesterol sebesar 0,03 mmol/L, serta menurunkan kolesterol total sebesar 0,60 mmol/L, kolesterol LDL 0,66 mmol/L, dan trigliserida 0,04 mmol/L. Selain itu, konsumsi oat secara teratur dapat mengurangi penggunaan obat pencahar, mengurangi risiko terkena diabetes melitus tipe 2, memperbaiki sensitifitas insulin, dan membantu mengendalikan tekanan darah.
Referensi:
Daou, C. and Zhang, H. (2012), Oat Beta-Glucan: Its Role in Health Promotion and Prevention of Diseases. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 11: 355–365.
Rebello CJ et al. (2013). “Acute effect of oatmeal on subjective measures of appetite and satiety compared to a ready-to-eat breakfast cereal: a randomized crossover trial”. J Am Coll Nutr 32 (4): 272–9.
by