Manfaat Belimbing untuk Kesehatan
Buah belimbing (Averrhoa carambola) yang merupakan buah asli dari Indonesia, Filipina, kawasan Pasifik Selatan dan Mikronesia ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang rasanya manis ini banyak mengandung antioksidan, ion kalium, dan vitamin C. Buah belimbing merupakan sumber pentung bagi antioksidan polifenolat primer dan sekunder. Selain sebagai sumber antioksidan, ekstrak buah belimbing memiliki sifat antimikroba terhadap bakteri E. coli, Klebsiella spp., Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa. Di berbagai negara kawasan Asia Selatan, terdapat kepercayaan bahwa buah ini dapat meningkatkan gairah seksual pria.
Namun selain manfaatnya, ada pula risiko yang terdapat pada buah belimbing. Buah ini mengandung caramboxin dan asam oksalat. Kedua senyawa ini berbahaya bagi penderita gagal ginjal, batu ginjal, dan yang sedang menjalani terapi dialisis. Senyawa caramboxin merupakan neurotoksin yang strukturnya mirip dengan fenilalanin, memiliki sifat agonis glutamatergik. Untungnya kandungan senyawa merugikan ini di belimbing cukup sedikit sehingga buah belimbing tetap aman dikonsumsi.
Ketika buah belimbing dimakan bersama dengan obat-obatan tertentu ternyata ada interaksi yang terjadi. Buah belimbing merupakan penghambat enzim sitokrom P450. Enzim ini berperan dalam metabolisme banyak obat-obatan, sehingga bila buah belimbing dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu maka dapat menyebabkan efek obat tersebut menjadi semakin meningkat, begitu pula efek sampingnya. Contoh obat yang dapat meningkat efeknya bila dikonsumsi bersama buah belimbing antara lain obat golongan statin untuk antikolesterol, misalnya simvastatin dan atorvastatin. Obat lainnya adalah golongan opioida (narkotika) dan benzodiazepin, contohnya diazepam.
Referensi:
Shui G, Leong LP (2004). “Analysis of polyphenolic antoxidants in star fruit using liquid chromatography and mass spectrometry”. Journal of Chromatography. 1022 (1–2): 67–75. doi:10.1016/j.chroma.2003.09.055
by