Makan Snack Malam Hari Bisa Merusak Kulit
Apakah anda biasa makan snack atau makanan ringan pada malam hari? Bila iya, penelitian terbaru mengatakan bahwa anda harus berhati-hati pasalnya kebiasaan ini ternyata dapat membuat kulit lebih rentan terkena kerusakan akibat sinar matahari. Pola makan di luar waktu normal akan mengubah ritme sirkadian kulit, hal ini menurunkan aktivitas enzim pelindung kulit.
Sinar matahari merusak kulit karena mengandung sinar ultraviolet (UV). Sinar UV dapat merusak DNA sel kulit, menyebabkan kulit terbakar, penuaan kulit, bahkan kanker. Sinar UV dibagi menjadi dua, yakni UVA dan UVB. Sinar UVA, yang merupakan penyusun 95 % sinar UV yang sampai ke bumi, menembus lapisan kulit dalam. Sinar ini merupakan penyebab utama penuaan kulit dan berperan pula dalam proses pembentukan sel kanker. Sinar UVB lebih banyak merusak lapisan kulit luar, dan merupakan penyebab utama kulit terbakar dan kanker kulit. Mengenakan pakaian yang dapat melindungi dari sinar matahari dan mengoleskan sunscreen adalah cara yang dapat ditempuh untuk melindungi kulit dari pengaruh sinar UV. Penelitian terbaru juga menyarankan agar mengikuti pola makan normal agar kulit terhindar dari pengaruh buruk sinar matahari.
Enzim yang bernama xeroderma pigmentosum grup A (XPA) adalah enzim yang akan terganggu bila anda makan di luar jadwal biasanya. Pengubahan pola makan tersebut akan mempengaruhi ekspresi gen pada kulit sebesar 10 %. Namun para ilmuwan baru mengadakan penelitian ini pada tikus percobaan di laboratorium, sehingga hasilnya belum tentu terjadi pada manusia. Kini tim ilmuwan tersebut berencana mengadakan penelitian serupa pada manusia.
Referensi:
Wang, H., Spyk, E. van, Liu, Q., Geyfman, M., Salmans, M.L., Kumar, V., dkk., 2017. Time-Restricted Feeding Shifts the Skin Circadian Clock and Alters UVB-Induced DNA Damage. Cell Reports, 20: 1061–1072.
by