Khasiat Anti Tumor Buah Kurma
Buah kurma (Phoenix dactylifera) sejak lama digunakan sebagai makanan pokok di negara-negara kawasan Timur Tengah. Terdapat berbagai jenis kurma yang dibudidayakan di kawasan ini, antara lain kurma ajwa, khalas, dan ruthana. Buah kurma memiliki manfaat bagi kesehatan melalui mekanisme anti oksidan, anti inflamasi, dan antibakteri.
Aktivitas antioksidan kurma disebabkan karena terdapatnya kandungan senyawa-senyawa fenolat, antara lain p-kumarik, ferulik, dan asam sinapat. Selain itu di dalam buah kurma juga terkandung senyawa flavonoid dan prosianidin. Kurma ajwa, yaitu kurma yang berasal dari kota Madinah di Arab Saudi, memiliki khasiat penyembuhan yang signifikan dan bersifat hepatoprotektor/pelindung hati.
Salah satu khasiat buah kurma adalah sebagai anti tumor. Hal ini disebabkan oleh karena kandungan senyawa flavonoid dan fenol pada kurma berperan dalam pengaturan jalur genetika sel. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa senyawa beta D-glukan pada buah kurma memiliki sifat anti tumor. Uji pada binatang percobaan menyatakan pula bahwa glukan memiliki aktivitas anti kanker yang tergantung dosis. Dosis optimal glukan adalah 1 mg/kg berat badan.
Penelitian lainnya menemukan bahwa buah kurma mampu menghambat enzim-enzim yan terlibat dalam metabolisme fase 1 seperti CYP450, namun meningkatkan aktivitas enzim-enzim fase 2. Sebuah penelitian eksperimental menunjukkan bahwa aktivitas antigenotoksisitas kurma disebabkan karena kemampuannya untuk mengambil radikal bebas alkil atau menghambat aktivitas aromatase CYP450 atau menghambat reaksi antara ion diazonium dengan DNA.
Referensi:
Rahmani, A.H., Aly, S.M., Ali, H., Babiker, A.Y., Srikar, S., dan khan, A.A., 2014. Therapeutic effects of date fruits (Phoenix dactylifera) in the prevention of diseases via modulation of anti-inflammatory, anti-oxidant and anti-tumour activity. International Journal of Clinical and Experimental Medicine, 7: 483–491.