Evidence Based Medicine

Kanker Otak yang Sulit Disembuhkan kini Dapat Diterapi Menggunakan Virus

Terapi menggunakan virus eksperimental mungkin dapat memperpanjang usia pasien penderita kanker otak yang sulit disembuhkan. Hal ini disampaikan oleh tim peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat. Pada pengujian fase 1, pasien penderita glioblastoma, yaitu sejenis tumor otak ganas, diinfeksi menggunakan virus yang dimodifikasi.

Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan bertahan pasien adalah 13,6 bulan pada 43 pasien yang diterapi menggunakan virus. Sedangkan kelompok pasien yang tidak diterapi menggunakan virus hanya bertahan selama 7,1 bulan. Untuk pertama kalinya data klinis menunjukkan bahwa terapi virus yang dikombinasikan dengan obat antijamur dapat membunuh sel kanker dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh guna melawan kanker. Sebagai tambahan, sel normal tidak ikut terpengaruh oleh terapi ini, sehingga efek sampingnya relatif lebih ringan.

Virus yang dimodifikasi ini akan menginfeksi sel kanker yang sedang aktif membelah diri dan menghantarkan gen bagi sejenis enzim yang dinamakan sitosin deaminase pada sel kanker. Di dalam tumor, virus ini akan memprogram sel kanker untuk membuat sitosin deaminase guna tahap pengobatan selanjutnya. Pada tahap berikutnya pasien meminum obat antijamur yang akan diubah oleh sel kanker menjadi senyawa 5-fluorourasil (5-FU). Senyawa 5-FU merupakan obat antikanker yang akan membunuh sel kanker dan sel yang membantu tumor bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh.

Kanker otak merupakan penyakit yang mematikan dan hanya tersedia sedikit pilihan terapi untuk kanker otak ini. Kemampuan bertahan hidup bagi pasien penderita kanker otak umumnya dihitung dalam satuan bulan. Dengan adanya terapi baru ini, harapan hidup pasien akan meningkat. Selain untuk kanker otak, tim peneliti sedang mengembangkan terapi ini untuk mengatasi kanker kolorektal. Untuk dapat digunakan secara luas, terapi virus ini harus lolos uji klinik hingga fase 3, untuk itu mungkin diperlukan waktu agar pasien penderita kanker otak dapat bertahan lebih lama.

Referensi:
Cloughesy, T.F., Landolfi, J., Hogan, D.J., Bloomfield, S., Carter, B., Chen, C.C., dkk., 2016. Phase 1 trial of vocimagene amiretrorepvec and 5-fluorocytosine for recurrent high-grade glioma. Science Translational Medicine, 8: 341ra75–341ra75.

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *