Fisetin, Senyawa pada Strawberry Pencegah Penyakit Alzheimer’s
Senyawa alami yang terdapat pada strawberry dan juga beberapa buah serta sayuran lainnya dapat mencegah penyakit Alzheimer’s. Selain Alzheimer’s, senyawa ini juga bisa mencegah penyakit neurodegeneratif lain yang berkaitan dengan usia. Senyawa yang disebut fisetin ini terbukti mencegah penurunan fungsi kognisi dan peradangan pada otak. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di The Journals of Gerontology Series A.
Fisetin tergolong senyawa flavanol yang terdapat pada beberapa buah dan sayuran, yakni strawberry, apel, anggur, bawang putih, dan ketimun. Fisetin tidak hanya memberi warna pada buah dan sayuran, namun beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki sifat antioksidan. Fisetin juga dikenal memiliki efek antiinflamasi.
Pada penelitian ini, tim ilmuwan meneliti efek fisetin terhadap penyakit Alzheimer’s pada tikus percobaan yang dirancang untuk menua dini secara genetik. Ketika tikus tersebut berumur 3 bulan, tikus dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi asupan fisetin setiap hari selama 7 bulan hingga tikus tersebut mencapai umur 10 bulan. Kelompok kedua tidak diberi fisetin. Tikus berumur 10 bulan tersebut memiliki kondisi fisik dan kognitif yang setara dengan tikus berumur 2 tahun. Para ilmuwan melakukan tes terhadap parameter kognitif dan perilaku, serta mengukur kadar dan penanda stres dan inflamasi (radang).
Hasilnya ditemukan bahwa tikus yang tidak diberi asupan fisetin menunjukkan peningkatan stress dan radang. Selain itu kelompok tikus tersebut juga menunjukkan hasil tes kognisi yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan kelompok tikus yang diberi fisetin. Pada otak tikus yang tidak diberi fisetin, para ilmuwan menemukan bahwa dua jenis neuron, yakni astrosit dan mikroglia, yang biasanya bersifat antiinflamasi malah justru menjadi penyebab inflamasi. Hal ini tidak ditemukan pada kelompok tikus yang diberi fisetin.
Berdasarkan hasil penelitian ini, nampaknya fisetin memiliki prospek yang baik untuk dijadikan suplemen pencegah penyakit Alzherimer’s dan penyakit neurodegeneratif lainnya. Namun sebelum itu diperlukan penelitian pada manusia guna memastikan manfaat fisetin ini.
Referensi;
Currais, A., Farrokhi, C., Dargusch, R., Armando, A., Quehenberger, O., Schubert, D., dkk., n.d. Fisetin Reduces the Impact of Aging on Behavior and Physiology in the Rapidly Aging SAMP8 Mouse. The Journals of Gerontology: Series A,
by