Faktor Genetik Ternyata Mempengaruhi Kesehatan Masa Tua
Para ilmuwan dari Scripps Translational Science Institute (STSI) mengadakan penelitian untuk menganalisis sekuen genom orang usia lanjut yang sehat. Penelitian yang diberi nama ”Wellderly Study” ini berupaya untuk menemukan apakah ada pengaruh genetik di balik kesehatan masa tua. Para ilmuwan mendefinisikan ”wellderly” sebagai orang yang berumur 90 tahun atau lebih, tanpa menderita penyakit kronis.
Setelah diteliti selama 8 tahun, ditemukan bahwa terdapat varian genetik di atas normal yang diduga memiliki efek perlindungan terhadap penurunan kognitif. Penelitian ini melibatkan 1400 orang berusia 80-105 tahun yang tidak menderita penyakit kronis apapun, termasuk kanker, stroke, Alzheimer’s, Parkinson, dan jantung. Data genomik partisipan penelitian ini kemudian dibandingkan dengan data genomik populasi umum. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok “wellderly” memiliki risiko genetik yang lebih rendah untuk penyakit Alzheimer’s dan penyakit arteri koroner. Tidak ada perbedaan antara kedua kelompok ini terhadap risiko genetik kanker, stroke, atau diabetes tipe 2.
Hasil penelitian ini mengisyaratkan bahwa perilaku protektif atau karakter genetik lainnya diduga berperan untuk menunjang kesehatan kelompok “wellderly” ini. Akan tetapi penelitian ini juga menunjukkan bahwa proteksi terhadap penurunan kognitif mungkin menjadi kunci kehidupan yang sehat di usia tua.
Konsep ini dapat diterima karena mayoritas ahli usia lanjut/gerontologis akan mendefisinisikan orang usia lanjut yang sehat adalah mereka yang memiliki kesehatan kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang membuktikan bahwa kesehatan kognitif memiliki hubungan secara genetik.
by