Daftar Makanan Penurun Radang
Jahe, kacang-kacangan, ikan berlemak dan biji-bijian adalah hanya beberapa dari banyak makanan yang telah disebut-sebut memiliki sifat anti-inflamasi atau meredakan radang. Namun apakah makanan tersebut benar-benar dapat meredakan radang?
Ternyata para ahli sepakat bahwa diet kaya makanan tersebut mungkin membantu menurunkan tingkat peradangan dalam tubuh. Tapi mereka menekankan bahwa menambahkan atau meningkatkan konsumsi satu makanan mungkin tidak akan memiliki efek mendalam pada kesehatan seseorang.
Dalam sebuah studi kecil baru, yang dipublikasikan bulan ini dalam jurnal Nutrition, para peneliti menemukan bahwa pria yang mengkonsumsi flaxseed selama 42 hari mengalami penurunan yang signifikan dalam penanda peradangan dibandingkan dengan laki-laki yang tidak mengkonsumsi flaxseed. Dalam studi lain, diterbitkan pada bulan Oktober 2011 dalam jurnal penelitian pencegahan kanker, para penulis menemukan bahwa ekstrak akar jahe mengurangi penanda peradangan usus besar. Dan, menurut hasil penelitian yang diterbitkan pada bulan Agustus 2011 di Journal of Biological Chemistry, kurkumin (komponen utama dalam kunyit) dapat membantu menekan mekanisme biologis yang menyebabkan peradangan penyakit tendon.
“Ada bukti yang berlimpah bahwa makanan dapat membantu menurunkan peradangan,” kata Kristin Kirkpatrick, ahli diet di Klinik Cleveland. “Saya pikir apa yang kita masih pelajari adalah mekanisme yang terjadi.”. Rheumatoid arthritis, penyakit jantung dan diabetes adalah beberapa kondisi yang telah dikaitkan dengan peradangan fase lanjut.
Namun, Kirkpatrick menekankan bahwa menambahkan hanya satu makanan tertentu untuk diet Anda tidak mungkin untuk menurunkan peradangan, atau untuk meningkatkan kesehatan secara umum. Dia menekankan pentingnya penambahan beberapa makanan tersebut ke dalam diet Anda secara total.
Kirkpatrick juga menekankan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi suplemen diet tidak mendapatkan hasil yang sama seperti orang-orang yang mengkonsumsi makanan nyata yang memiliki sifat anti-inflamasi. Selain itu, penting pula untuk menjauhi makanan yang dapat memicu peradangan, misalnya gula.
Dr Monica Aggarwal, seorang ahli jantung dan anggota pusat jantung di Mercy Medical Center di Baltimore, setuju. “Ada banyak data yang menunjukkan bahwa kita makan terlalu banyak makanan pemicu peradangan,” seperti daging, telur, susu dan makanan yang tinggi pengawet.
Aggarwal merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan pemicu peradangan tersebut dan makan lebih banyak makanan seperti buah-buahan dan sayuran yang penuh lycopene dan karotenoid, yang dapat membantu mengurangi peradangan. (Tomat dan jambu biji kaya akan lycopene; sedangkan paprika, wortel, dan bayam merupakan sumber karotenoid).