Evidence Based Medicine

Berbagai Manfaat Natrium Bikarbonat

Natrium bikarbonat, yang memiliki formula NaHCO3, merupakan garam yang tersusun dari ion natrium dan bikarbonat. Dalam bentuk murninya, zat ini berwujud serbuk putih. Rasanya agak sedikit asin, bercampur rasa soda. Natrium bikarbonat dapat digunakan sebagai antasida untuk menetralkan kondisi keasaman di lambung. Reaksinya dengan asam lambung akan menghasilkan garam, air, dan karbon dioksida. Natrium bikarbonat juga dapat digunakan secara intravena untuk menangani asidosis, atau ketika di dalam darah kekurangan ion natrium atau bikarbonat. Pada kasus asidosis respiratorik, ion bikarbonat yang masuk ke tubuh akan meningkatkan pH. Infus natrium bikarbonat hanya diperbolehkan bila pH darah rendah (<7,1-7,0).

Hiperkalemia juga dapat ditangani menggunakan natrium bikarbonat. Ion bikarbonat akan akan mendorong ion kalium masuk ke sel selama periode asidosis. Oleh karena natrium bikarbonat dapat menyebabkan alkalosis, maka obat ini dapat digunakan untuk menangani overdosis aspirin. Aspirin memerlukan lingkungan yang asam guna penyerapan optimalnya, sehingga kondisi yang basa akibat bikarbonat akan mengganggu penyerapan aspirin. Natrium bikarbonat juga dapat digunakan untuk penanganan overdosis antidepresan trisiklik. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan pada kulit menjadi semacam pasta untuk kulit yang terkena gigitan serangga dan sengatan lebah.

Natrium bikarbonat tidak memiliki efek terhadap tekanan darah. Hal ini pernah dicobakan terhadap tikus di laboratorium yang rentan terkena hipertensi akibat garam. Tidak seperti natrium klorida (NaCl), natrium bikarbonat relatif aman untuk digunakan penderita hipertensi. Diduga kandungan kloridanya lebih besar dibanding natrium.

Referensi

Dart, Richard C. (2004). Medical Toxicology. Lippincott Williams & Wilkins. pp. 910

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *