Apakah Lidah Buaya Berkhasiat?
Lidah buaya (Aloe vera) adalah tanaman tidak berbatang, dengan daun yang berdaging tebal. Tanaman ini, selain bermanfaat sebagai tanaman hias, juga banyak digunakan sebagai obat tradisional di berbagai negara, walaupun pembuktian khasiatnya secara ilmiah menemui banyak kontradiksi. Tanaman yang tergolong famili Asphodelaceae ini mengandung berbagai senyawa yang aktif secara biologis, diantaranya senyawa mannan yang terasetilasi, polimannan, antrakuinon, C-glikosida, antron, antrakuinon, dan berbagai jenis senyawa lectin.
Meskipun digunakan pada banyak minuman ringan, sediaan kosmetik dan pengobatan alternatif, namun bukti ilmiah yang menyangkut efektivitas terapetik lidah buaya masih terbatas, dan kalau pun ada bersifat kontradiksi. Sebagai contohnya adalah tentang khasiat lidah buaya pada penyembuhan luka. Beberapa penelitian menyatakan bahwa lidah buaya mempercepat proses penyembuhan luka, namun penelitian lainnya menyimpulkan bahwa lidah buaya tidak berkhasiat mempercepat penyembuhan luka, malah memperlambat penyembuhan.
Mengkonsumsi lidah buaya dikaitkan dengan perbaikan kadar gula darah pada penderita diabetes, dan penurunan kadar lipid, serta meredakan gejala radang akibat ulcerative colitis. Ekstrak lidah buaya memiliki khasiat antibakteri, mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus dan Shigella secara in vitro, namun tidak berkhasiat terhadap bakteri dari spesies Xanthomonas. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, lidah buaya dapat mengakibatkan diare, hepatitis, gangguan ginjal, gangguan keseimbangan elektrolit, serta penurunan aktivitas sistem saraf pusat.
Referensi:
Boudreau MD, Beland FA (2006). “An Evaluation of the Biological and Toxicological Properties of Aloe Barbadensis (Miller), Aloe Vera“. J Environ Sci Health C Environ Carcinog Ecotoxicol Rev. 24 (1): 103–54.
by