Terapi Gagal Jantung Menggunakan Aliskiren Kurang Efektif
Obat golongan inhibitor renin, yaitu aliskiren yang dikombinasikan dengan obat golongan inhibitor ACE yaitu enalapril malah meningkatkan efek samping tanpa memperbaiki kondisi pasien penderita gagal jantung kronis dan penurunan fraksi ejeksi. Hal ini disimpulkan oleh penelitian yang bernama ATMOSPHERE.
Penelitian ini melibatkan 7000 pasien penderita NYHA kelas 2 hingga 4 dan memiliki LVEF ≤ 35%. Peserta penelitian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok yang mendapat monoterapi aliskiren, kelompok aliskiren plus enalapril, dan kelompok kontrol yang hanya mendapatkan enalapril. Setelah 4 tahun follow up, aliskiren (baik monoterapi atau kombinasi dengan enalapril) ternyata tidak lebih unggul daripada enalapril dalam hal kematian pasien dan kejadian masuk rumah sakit akibat gagal jantung.
Selain tidak lebih unggul, ditemukan pula bahwa dibandingkan dengan kelompok kontrol, kelompok penerima kombinasi aliskiren plus enalapril memiliki risiko efek samping yang lebih besar berupa hipotensi (p=0,005), peningkatan kreatinin serum (p=0,009) dan peningkatan kadar kalium serum (p<0,001). Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan penghambatan renin tidak menunjukkan hasil yang lebih baik.
Kematian Aliskiren?
Penelitian yang diterbitkan di jurnal New England Journal of Medicine ini semakin menguatkan dugaan bahwa obat golongan inhibitor renin, yaitu aliskiren tidak begitu bermanfaat untuk terapi gagal jantung. Penelitian lainnya yang melibatkan aliskiren yaitu ALTITUDE bahkan harus dihentikan di tengah jalan karena gagal. Sementara itu penelitian ASTRONAUT menunjukkan bahwa aliskiren tidak menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan kejadian masuk rumah sakit. Kedua penelitian ini juga menunjukkan risiko efek samping yang dimiliki aliskiren. Dari penelitian-penelitian tersebut nampaknya aliskiren tidak dapat digunakan sebagai terapi gagal jantung.