Raspberry, Buah Antioksidan Penangkal Radikal Bebas
Tanaman raspberry tergolong dalam genus Rubus, dan meliputi beberapa spesies, yakni diantaranya R. idaeus, R. arcticus, R. crataegifolius, dan R. occidentalis. Buah raspberry merupakan komoditas pertanian penting yang digunakan dalam pembuatan berbagai olahan makanan seperti buah kering, selai, dan jus, atau dimakan sebagai buah segar.
Buah raspberry mengandung banyak kandungan antioksidan polifenol, seperti pigmen antosianin. Selain itu terkandung pula serat makanan dalam jumlah signifikan (20% serat per berat total), vitamin C, mangan, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, asam folat, serta zat besi. Kandungan antioksidan dalam buah raspberry tergolong kuat, hal ini disebabkan oleh padatnya kandungan ellagic acid (dari elagotanin), quercetin, gallic acid, antosianin, sianidin, pelargonidin, kaempferol, dan asam salisilat. Kandungan antioksidan dalam buah yang berwarna kuning lebih sedikit bila dibandingkan dengan buah yang berwarna merah.
Oleh karena banyaknya kandungan antioksidan vitamin C dan polifenol seperti yang dijelaskan di atas, maka buah ini diberi nilai ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity) sekitar 4900 per 100 gram. Hal ini membuat raspberry menjadi salah satu buah yang memiliki nilai ORAC tinggi. Sebagai perbandingan, buah apel hanya memiliki nilai ORAC sekitar 2800, dan buah cranberry serta blueberry liar memiliki nilai ORAC 9000.
Sifat-sifat mengatasi penyakit-penyakit berikut telah diperoleh dari berbagai percobaan, meskipun belum ada uji klinik guna lebih menguatkan klaim ini, namun penelitian medis tahap awal telah menunjukkan manfaat mengkonsumsi raspberry secara teratur untuk mengatasi berbagai penyakit ini: inflamasi, nyeri, kanker, penyakit jantung, diabetes, alergi, penurunan kemampuan kognitif akibat penuaan, serta gangguan penglihatan akibat usia.
Referensi:
Burton-Freeman, B. M.; Sandhu, A. K.; Edirisinghe, I (2016). “Red Raspberries and Their Bioactive Polyphenols: Cardiometabolic and Neuronal Health Links”. Advances in Nutrition: an International Review Journal. 7 (1): 44–65.
by