Evidence Based Medicine

Obat Batuk Ini Ternyata Bisa Menghambat Perkembangan Sel Kanker

Tim ilmuwan menemukan bahwa sejenis obat yang biasanya digunakan untuk mengobati batuk, yakni N-asetilsistein, memiliki manfaat lain untuk menghambat perkembangan sel kanker. N-asetilsistein akan mengurangi pasokan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan sel kanker. Hasil penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Seminars in Oncology.

Kanker masih merupakan masalah kesehatan yang besar. Di Amerika Serikat saja, sejumlah 1,6 juta kasus kanker baru didagnosis pada tahun lalu. Terapi kanker sebenarnya telah sangat berkembang, hal ini dibuktikan dari turunnya angka kematian akibat kanker sebesar 13 % pada rentang tahun 2004-2013. Namun tetap saja kanker merenggut nyawa lebih dari setengah juta orang di Amerika Serikat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan perlunya terapi yang baru dan lebih efektif.

N-asetilsistein adalah obat yang selama ini digunakan untuk mengobati batuk berdahak. Selain itu obat ini juga telah digunakan untuk mengatasi keracunan parasetamol. N-asetilsistein memiliki sifat antioksidan, hal ini berarti obat ini memiliki khasiat untuk meredakan kerusakan sel akibat stres oksidatif, yang merupakan kondisi ketidakseimbangan antara kadar spesies oksigen reaktif dengan kadar molekul yang dapat mendetoksifikasinya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan tingginya tingkat stres oksidatif pada sel tumor, khususnya sel tumor payudara.

Pada penelitian ini, tim ilmuwan mengadakan penelitian terhadap 12 wanita yang  baru saja didiagnosis kanker payudara tingkat 0 dan tingkat 1. N-asetilsistein diberikan kepada para wanita ini selama 3 minggu. Dosisnya adalah 150 mg/kgBB tiap 12 jam, diberikan secara intra vena seminggu sekali. Pada hari dimana subjek penelitian tidak diberi obat secara intravena, mereka diberi N-asetilsistein 600 mg per oral tiap 12 jam. Hasilnya menyatakan bahwa kadar penanda agresivitas tumor berkurang. Kadar Ki67 berkurang 25 %, sedangkan kadar MCT4 berkurang 80%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kanker menggunakan N-asetilsistein merupakan terapi yang murah dan non toksik.

Referensi:

Monti, Daniel. dkk. Pilot study demonstrating metabolic and anti-proliferative effects of in vivo anti-oxidant supplementation with N-Acetylcysteine in Breast Cancer. Seminars in Oncology. 2017. https://doi.org/10.1053/j.seminoncol.2017.10.001

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *