Nanohipertermia, Metode Baru Pembasmi Kanker
Pengobatan kanker standar kadangkala menemui kegagalan, karena resistensi sel kanker dan rusaknya jaringan di sekitar sel kanker akibat obat. Untuk memperkecil kegagalan terapi ini, tim ilmuwan dari INSERM (French National Institute of Health and Medical Research), Universitas Descartes, dan Universitas Diderot mengadakan penelitian untuk melunakkan tumor ganas dengan cara pemanasan.
Metode ini disebut nanohipertermia, diklaim membuat tumor lebih rentan terhadap obat kemoterapi. Cara menggunakan metode ini adalah dengan menyuntikkan carbon nanotubes (CNTs) secara langsung ke tumor. Kemudian sinar laser akan mengaktifkan nanotube tersebut. Jaringan sehat tidak akan terpengaruh oleh metode ini.
Para ilmuwan tengah memfokuskan diri untuk meneliti faktor mekanis yang mempengaruhi perkembangan tumor. Tumor akan mengeras karena ada pengaturan abnormal dari serat kolagen dan matriks ekstraseluler. Selain menjadi penanda adanya keganasan, pengerasan tumor ini bisa membantu sel kanker membelah diri dan menyebar. Lebih lanjut lagi, matriks ekstraseluler ini akan membentuk penghalang fisik yang akan menghalangi masuknya obat. Berbagai jenis terapi berupaya untuk mengganggu struktur tumor, namun penuh risiko karena matriks ekstraseluler juga terdapat di sel sehat, bukan hanya sel tumor. Menghambat matriks ekstraseluler akan juga mempengaruhi banyak organ lain di tubuh.
Namun kini ada harapan baru dengan hadirnya metode nanohipertermia ini. Setelah disuntikkan langsung ke tumor, CNTs akan diaktifkan menggunakan sinar inframerah dekat dan akan memanaskannya. Sinar hanya mempengaruhi area dimana ada CNTs saja. Hasilnya, tumor akan melunak setelah 10 hari terapi ini. Nanohipertermia akan menguraikan serat kolagen secara lokal dan mengurangi kekakuan serta volume tumor. Nanohipertermia dapat diusulkan menjadi terapi adjuvan kemoterapi supaya pengobatan kanker lebih efektif.
Referensi:
Iris Marangon, dkk. Tumor Stiffening, a Key Determinant of Tumor Progression, is Reversed by Nanomaterial-Induced Photothermal Therapy. Theranostics, 2017; 7 (2): 329 DOI: 10.7150/thno.17574
by