Minuman Panas Memacu Kanker Esofagus, kecuali Kopi
Minum minuman yang sangat panas dimasukkan ke dalam kategori “diduga menyebabkan kanker pada manusia” menurut International Agency for Research on Cancer (IACR). Minuman yang tidak terlalu panas tidak dikategorikan ke dalam penyebab kanker menurut lembaga ini. Rekomendasi ini dikeluarkan oleh kelompok kerja beranggotakan 23 ilmuwan.
Risiko kanker esofagus meningkat dengan meningkatnya suhu minuman, bukan jenis minumannya. Menurut IACR, minuman panas dikategorikan ke dalam kelompok 2A (diduga menyebabkan kanker pada manusia). Rekomendasi ini didasarkan pada beberapa penelitian epidemiologis terbatas yang menunjukkan hubungan positif antara kanker esofagus dengan minuman panas. Penelitian-penelitian yang dilakukan di Cina, Iran, Turki, dan kawasan Amerika Selatan dimana penduduknya terbiasa meminum teh panas (sekitar 70 °C) menunjukkan bahwa risiko terjadinya kanker esofagus meningkat seiring meningkatnya suhu minuman. Akan tetapi para ilmuwan tidak menemukan bukti adanya risiko kanker akibat minum kopi dan mate (sejenis minuman herbal di kawasan Amerika Selatan).
IACR mencatat bahwa banyak penelitian epidemiologis menemukan tidak adanya kaitan antara minum kopi dengan risiko kanker, bahkan beberapa penelitian malah menyebutkan bahwa minum kopi menurunkan risiko terkena kanker hati dan kanker endometrium. IACR yang merupakan bagian dari WHO, secara rutin menilai risiko kanker pada manusia yang disebabkan zat-zat tertentu. Tahun lalu lembaga ini mengumumkan bahwa daging olahan termasuk ke dalam kategori “karsinogen pada manusia” (Grup 1) menurut bukti-bukti penelitian yang ada. Kemudian lemabaga ini juga mengkategorikan daging merah ke dalam kelompok “diduga menyebabkan kanker pada manusia” (Grup 2A).
by