Dunia Herbal

Menyambut Liburan: Meracik Jamu Anti Mabuk Kendaraan

Menjelang libur panjang, umumnya masyarakat bepergian ke luar kota untuk mengunjungi sanak keluarga atau sekadar refreshing ke tempat wisata. Sarana transportasi yang digunakan cukup beragam, mulai dari jalur darat, laut, dan udara. Namun keceriaan liburan terkadang sering terganggu dengan mabuk kendaraan yang ditandai dengan gejala mual dan muntah.

Untuk mengobati mabuk kendaraan, saat ini banyak tersedia di apotek beberapa jenis obat anti mual, misalnya dimenhidrinat yang tersedia dalam berbagai merek. Namun bagi yang ingin mencoba cara yang lebih alami dan sehat, tanaman herbal anti mabuk kendaraan bisa menjadi alternatif selain obat moderen.

Tanaman herbal yang terbukti memiliki khasiat sebagai anti mabuk kendaraan adalah jahe (Zingiberis officinale). Tanaman herbal yang banyak dijumpai di Indonesia ini berkhasiat mengurangi perut kembung, meredakan batuk, gejala masuk angin, meringankan nyeri, gejala sakit kepala, dan membantu memperbaiki nafsu makan. Bagian tanaman jahe yang sering digunakan adalah rimpangnya.

Rimpang jahe mengandung minyak atsiri dan oleoresin. Komponen utama minyak atsiri seskuiterpen hidrokarbon meliputi zingiberen, beta bisabolen, selain itu juga mengandung monoterpen aldehid dan alkohol. Rimpang jahe mempunyai aktivitas antiinflamasi. Salah satu mekanisme terjadinya inflamasi adalah peningkatan oksigenasi asam arakhidonat yang dimetabolisir oleh siklooksigenase dan 5-lipooksigenase untuk menghasilkan dua buah mediator inflamasi potensial, yaitu prostaglandin E2 dan leukotrien B4. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase dan lipooksigenase dalam asam arakhidonat sehingga menyebabkan penurunan jumlah prostaglandin dan leukotrien.

Khasiat jahe sebagai anti mabuk kendaraan disebabkan karena kandungan senyawa zingeron dan shogaol. Studi klinik menunjukkan bahwa serbuk jahe dengan dosis 90 mg lebih efektif dibandingkan dimenhidrinat (100 mg) untuk menekan gejala mabuk kendaraan. Penelitian lainnya membuktikan bahwa dari 1489 relawan penelitian, sebanyak 78,3% yang menggunakan 500 mg rimpang jahe 2 jam sebelum perjalanan akan terbebas dari gejala mabuk kendaraan selama 6 jam. Tidak ada laporan efek yang tidak dikehendaki pada kehamilan. Namun perlu diingat bahwa jahe dapat menghambat sintesis tromboksan, oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan oleh pasien yang berisiko pendarahan.

Jahe dapat berinteraksi dengan obat antikoagulan, antiplatelet, heparin, dan trombolitik, secara teori dapat meningkatkan kejadian pendarahan. Oleh karena itu pasien yang sedang menjalani terapi obat antikoagulan atau mereka dengan gangguan pendarahan sebaiknya menghindari pemakaian jahe dalam dosis tinggi.

Cara meracik jamu anti mabuk kendaraan dari jahe adalah sebagai berikut: sediakan 10 gram jahe, 20 gram gula jawa, dan 200 mL air. Jahe dibakar, dimemarkan kemudian diseduh dengan air mendidih dan ditambah gula jawa, diminum hangat. Anda juga dapat menggunakan permen jahe bila ingin lebih praktis lagi. Gunakan jamu ini sebelum anda berkendaraan. Akhir kata, selamat berlibur!

Referensi:
Kementerian Kesehatan RI, 2012, Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu jilid 1.

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *