Mengenal Obat Kanker Alami: Tanaman Benalu
Benalu (Scurulla atropurpurea) merupakan tanaman perdu bercabang banyak, menempel sebagai parasit di pohon inangnya. Tanaman yang sering digunakan dalam peribahasa “bagaikan benalu” ini tumbuh tersebar di wilayah Indocina, Thailand, Indonesia, dan Filipina. Di Indonesia, benalu dapat hidup pada wilayah dataran menengah sampai pegunungan. Benalu berkembang biak secara generatif menggunakan bijinya.
Tanaman benalu mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin yang tersebar di daun dan batangnya. Secara tradisional, benalu digunakan untuk mengobati kanker. Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan khasiat empiris benalu sebagai antikanker. Ekstrak benalu yang diteliti terhadap aktivitas proliferasi sel dan perubahan histopatologik epitel mukosa mencit yang diinduksi formalin menunjukkan bahwa ekstrak benalu sebelum dan sesudah induksi formalin memiliki pengaruh signifikan pada perbaikan skor histopatologik dan aktivitas proliferasi sel epitel mukosa nasofaring mencit.
Hasil uji dengan sel kanker terhadap tanaman benalu belimbing menunjukkan bahwa ekstrak air tanaman benalu belimbing mampu menghambat sel kanker payudara. Selain itu diketahui bahwa ekstrak benalu tersebut memiliki khasiat antioksidan. Fraksi air dan fraksi etilasetat dari daun benalu yang tumbuh pada petai mampu melarutkan batu ginjal kalsium secara in vitro. Pemakaian benalu bersama beberapa bahan lain juga berkhasiat dalam pengobatan kanker, amandel, dan penyakit campak.
Meracik Jamu Antikanker
Untuk membuat jamu anti kanker dari tanaman benalu, sediakan sebanyak 5 gram daun benalu, 3 gram daun teh, 5 gram rimpang kunir putih, dan 600 mL air. Semua ramuan dilarutkan dalam air dan dibuat infusa, diminum 3 kali sehari setelah makan.
Referensi:
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu. Jilid 3.
2 komentar pada “Mengenal Obat Kanker Alami: Tanaman Benalu”