Manfaat Pepaya Sebagai Tanaman Obat Disertai Cara Meraciknya
Pepaya (Carica papaya) adalah tanaman asli Amerika Tengah. Pepaya mulai menyebar di Karibia dan Asia Tenggara ketika penjajah Spanyol mulai mengeksplorasi Amerika dan membawa biji pepaya untuk ditanam. Selanjutnya pepaya menyebar pula ke India, Pasifik, dan Afrika.
Budidaya tanaman pepaya dapat dilakukan dengan bijinya yang diperoleh dari buah yang sehat. Tanaman pepaya kurang tahan kekeringan, oleh karena itu kurang cocok ditanam di daerah yang curah hujannya rendah. Pepaya tumbuh subur di daerah beriklim sedang hingga basah, atau yang memiliki curah hujan 2000-3000 mm.
Pepaya bermanfaat sebagai tanaman obat. Bagian tanaman yang dapat digunakan adalah daun, akar, dan biji. Pepaya mengandung senyawa kimia utama, yaitu kimopapain dan papain yang digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Manfaat antelmintik atau anti kecacingan pada pepaya disebabkan oleh karena kandungan senyawa jenis alkaloida, yaitu karpain, karpasemin (benziltiourea), dan benzilisotiosianat. Terdapat pula senyawa sistein proteinase.
Buah pepaya mengandung protein, gula, vitamin A, B, C, D, asam folat, karotenoid, karbohidrat, dan minyak atisiri. Getah pepaya mengandung beberapa enzim, yaitu esterase, papain, kimopapain, dan protease. Papain merupakan jenis enzim proteolitik (pengurai protein).
Manfaat pepaya adalah digunakan daunnya untuk meningkatkan nafsu makan dan sebagai obat malaria. Akar dan biji pepaya digunakan untuk mengobati kecacingan. Getah buahnya digunakan untuk memperbaiki pencernaan. Manfaat lain dari pepaya adalah sebagai sumber antioksidan. Ekstrak air daun pepaya memiliki aktivitas antioksidan yang telah diuji dengan beberapa model uji antioksidan, yaitu lipid peroksidase, DPPH, ABTS, NO, superoksida, dan hidroksi radikal.
Manfaat pepaya sebagai obat anti kecacingan sebenarnya sudah diketahui sejak lama oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan digunakannya biji pepaya secara empiris sebagai jamu untuk mengobati kecacingan secara tradisional. Efek anti kecacingan atau antelmintik biji pepaya telah dibuktikan memiliki efektivitas terhadap cacing gelang (Ascaridia galli) dan cacing perut babi (Ascaris scumm). Efek antelmintik biji pepaya juga telah dibuktikan kesetaraannya dengan piperazine sitrat secara in vitro. Hasilnya larutan getah pepaya muda 3% yang setara dengan 600 mg dalam 20 mL pada pH 10 dapat melemaskan cacing dalam 43,5 menit.
Manfaat pepaya sebagai anti hepatotoksis telah dibuktikan pula. Ekstrak etanol dan ekstrak air pepaya mampu menekan hepatotoksis akibat induksi CCl4, dengan parameter uji AST, ALT, alkalin fosfat, total bilirubin, dan gama glutamat transpeptidase.
Cara Meracik Jamu Anti Kecacingan
Sediakan 2 gram biji pepaya, dilumatkan, ditambah air matang 50 mL, diminum sekaligus 2 kali sehari.
Cara Meracik Jamu Penambah Nafsu Makan
Sediakan rimpang temu hitam (5 gram), herba tapak liman (5 gram), dan daun pepaya (3 gram). Semua bahan dibuat infusa dan diminum 2 kali sehari setelah makan.
Cara Meracik Jamu Pelancar ASI
Sediakan daun pepaya (5 gram), daun katuk (5 gram), daun bangun-bangun (3 gram), rimpang temulawak (10 gram), dan air (600 mL). Semua bahan dibuat infusa dan diminum 3 kali sehari setelah makan.
Referensi:
Kementerian Kesehatan RI, 2012, Vademekum Tanaman Obat.