Dunia Herbal

Lingzhi, Jamur Keabadian

Lingzhi adalah sebutan bagi dua jenis jamur spesies Ganoderma lucidum dan Ganoderma tsugae. Jamur ini terdapat liar di wilayah tropis dan wilayah beriklim sedang, termasuk Amerika Utara dan Selatan, Afrika, Eropa, dan Asia. Lingzhi tumbuh sebagai parasit di pohon. Jamur lingzhi, dalam bahasa China, diartikan sebagai jamur keabadian. Dinamakan demikian karena jamur ini memiliki banyak khasiat yang berguna bagi kesehatan.

Cara penggunaan lingzhi secara tradisional adalah dengan cara merendamnya dalam air mendidih di panci. Lingzhi, baik yang segar mau pun yang dikeringkan, diiris tipis kemudian direndam dalam panci berisi air mendidih. Api perlahan dikecilkan, panci kemudian ditutup, dan dibiarkan selama 2 jam. Cairan yang dihasilkan rasanya sangat pahit.

Ganoderma lucidum mengandung senyawa asam ganoderat, yang struktur kimianya mirip dengan hormon steroid. Selain itu terdapat pula senyawa-senyawa berikut ini: polisakarida, ergosterol, kumarin, manitol, lakton, alkaloida, asam-asam lemak tak jenuh, serta berbagai vitamin dan mineral. Tidak seperti jamur lainnya yang bentuk segarnya memiliki kandungan air sebanyak 90%, jamur lingzhi segar hanya memiliki kandungan air sebanyak 75%.

Lingzhi memiliki khasiat anti tumor, imunomodulator, dan imunoterapeutik. Disebutkan pula bahwa lingzhi berkhasiat menghambat agregasi platelet, menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah. Khasiat lain lingzhi adalah antioksidan, pereda nyeri, penguat syaraf dan ginjal. Lingzhi telah digunakan untuk mencegah bronkitis dan perawatan kardiovaskular, dan juga dalam penanganan trigliserida tinggi, hipertensi, hepatitis, alergi, penunjang kemoterapi, penunjang terapi HIV, rasa lelah, dan mual akibat ketinggian.

Selain khasiatnya, lingzhi juga dikatakan memiliki efek samping berupa rasa kering pada hidung, mulut, dan tenggorokan, gangguan perut, serta mimisan. Namun efek samping ringan ini hanya terjadi pada beberapa orang pemakai lingzhi yang mengkonsumsinya dalam waktu lama (lebih dari 4 bulan).

Referensi:

Pawlik, A (2015). “Genetic and Metabolic Intraspecific Biodiversity of Ganoderma lucidum”. BioMed Research International. 2015: 1–13

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *