Kombinasi Nalokson dengan Opioida Bermanfaat Meredakan Nyeri Kronik
Nalokson yang dikombinasikan dengan obat penghilang nyeri golongan opioida dapat digunakan pada pasien penderita nyeri kronik. Kombinasi ini juga mampu mengurangi kunjungan ke unit gawat darurat (UGD) yang terjadi akibat efek samping opioida. Sebagaimana diketahui bersama bahwa overdosis opioida merupakan hal yang berbahaya. Nalokson adalah antagonis opioida, bekerja dengan cara melawan efek overdosis opioida.
Penelitian yang dilakukan oleh Coffin dkk dari Universitas California, San Francisco, mengevaluasi efektifitas peresepan opioida dan nalokson di 6 klinik layanan kesehatan primer. Penelitian ini melibatkan 1985 pasien yang mendapatkan terapi opioida jangka panjang untuk mengobati nyeri kronik, sebanyak 38,2% diantaranya juga mendapatkan nalokson. Kriteria pasien yang mendapatkan nalokson adalah pasien yang mendapatkan opioida dosis tinggi dan juga pasien yang pernah datang ke UGD akibat efek samping opioida.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pasien yang menerima kombinasi nalokson mengalami 47% lebih sedikit kunjungan ke UGD tiap bulannya dalam jangka waktu 6 bulan setelah menggunakan obat (incidence rate ratio [IRR], 0.53; 95% confidence interval [CI], 0.34 – 0.83; P = .005) dan 63% berkurangnya kunjungan ke UGD dalam jangka waktu setahun (IRR, 0.37; CI, 0.22 – 0.64; P < .001) dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat kombinasi nalokson.
Tim peneliti menyatakan bahwa penelitian ini merupakan penelitian observasional, sehingga diperlukan penelitian lainnya untuk menjadikan kombinasi nalokson dan opioida ini dapat digunakan pada tataran praktis.
Referensi;
Coffin, P.O., Behar, E., Rowe, C., Santos, G.-M., Coffa, D., Bald, M., dkk., 2016. Nonrandomized Intervention Study of Naloxone Coprescription for Primary Care Patients Receiving Long-Term Opioid Therapy for PainNaloxone Coprescribing in Primary Care Clinics. Annals of Internal Medicine
by