Kecombrang, Tanaman yang Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan
Kecombrang (Etlingera elatior) merupakan tanaman herba penerial yang sudah dikenal baik di Indonesia. Nama lain kecombrang adalah torch ginger, juga memiliki sinonim secara botani dengan Nicolaia speciosa, Alpinia elatior, dan Alpinia magnifica. Bunga kecombrang berwarna merah muda, dapat digunakan untuk keperluan dekoratif dan untuk campuran masakan. Masyarakat di daerah Bali, Sumatera Utara, Banyumas, dan beberapa tempat lain di Indonesia memanfaatkan bunga kecombrang sebagai campuran masakan.
Daun kecombrang mengandung senyawa asam kafeoilkuinat, termasuk di dalamnya adalah asam klorogenat, flavonoid, kuersitrin, isokuersitrin, dan katekin. Dikatakan bahwa kandungan senyawa asam klorogenat daun kecombrang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tanaman Lonicera japonica.
Kecombrang juga memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, dan penghambatan tirokinase. Kandungan antioksidan daun kecombrang lebih tinggi dibandingkan akar dan bunganya. Sifat antioksidannya dipengaruhi oleh lokasi tanam dan metode pengeringan bahan baku. Kecombrang yang ditanam di dataran tinggi memiliki sifat antioksidan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kecombrang yang ditanam pada dataran rendah. Pengeringan daun yang terlalu tinggi suhunya akan mengurangi nilai antioksidan kecombrang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan senyawa diarilheptanoid dari rimpang kecombrang lebih besar dibandingkan α-tokoferol. Dikatakan pula bahwa kecombrang memiliki aktivitas antioksidan terhadap kerusakan hepar yang diinduksi oleh timbal pada tikus.
Referensi:
Habsah, M.; Lajis, NH; Abas, F; Ali, AM; Sukari, MA; Kikuzaki, H; Nakatani, N; et al. (2005). “Antioxidative constituents of Etlingera elatior”. Journal of Natural Products. 68 (2): 285–288.
by