Kafein Mengurangi Nyeri Operasi Akibat Kurang Tidur
Nyeri post operasi akan diperburuk dengan kurangnya tidur sebelum tindakan pembedahan. Namun nyeri tersebut dapat diatasi dengan mengkonsumsi kafein. Hal ini dikatakan oleh tim ilmuwan dari University of Michigan, seperti yang tertulis di jurnal Sleep. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa sebanyak 80 % pasien yang menjalani operasi mengalami nyeri akut setelah dilakukan tindakan, sekitar 75 % pasien tersebut melaporkan nyeri yang sedang, berat, hingga sangat berat.
Kurangnya tidur sebelum dan sesudah tindakan operasi dituding menjadi penyebab meningkatnya skala nyeri. Untuk membuktikan hal ini, tim ilmuwan mengadakan penelitian terhadap tikus di laboratorium. Mereka membuat luka operasi di telapak tangan tikus dan mengukur respon tikus terhadap nyeri. Hasilnya ditemukan bahwa tikus yang kurang tidur lebih sensitif terhadap nyeri setelah operasi dan pulih lebih lama bila dibandingkan dengan tikus yang tidurnya cukup.
Pada percobaan ini tim ilmuwan juga menemukan bahwa dengan memblok reseptor adenosin, nyeri akan berkurang. Adenosin merupakan neurotransmitter yang terlibat pada pengaturan tidur. Kafein adalah senyawa yang dikenal dapat memblok adenosin. Tim ilmuwan menemukan bahwa kafein menurunkan nyeri setelah operasi, namun hanya pada subyek yang tidurnya kurang menjelang operasi. Diduga mekanisme kerja kafein ini berkaitan dengan pengurangan sensitifitas nyeri yang disebabkan oleh perubahan neurokimia di bagian otak yang mengendalikan tidur.
Referensi:
Hambrecht-Wiedbusch, Viviane S. dkk. 2017. Preemptive Caffeine Administration Blocks the Increase in Postoperative Pain Caused by Previous Sleep Loss in the Rat: A Potential Role for Preoptic Adenosine A2A Receptors in Sleep–Pain Interactions. SLEEP, Vol. XX, No. X.
by