Kadar Gula Darah yang Terlalu Rendah Ternyata Bisa Mematikan
Kadar gula darah yang rendah, disebut pula hipoglikemia, berkaitan erat dengan terjadinya kematian pada pasien yang dirawat inap di rumah sakit. Hal ini disampaikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. Diabetes merupakan penyakit yang angka kejadiannya terus bertambah setiap tahunnya. Hipoglikemia sering terjadi pada orang yang minum obat pengendali gula darah. Obat-obatan seperti ini dapat meningkatkan kadar insulin melebihi batas sehingga menurunkan kadar gula darah dengan berlebihan pula. Hipoglikemia sangat berbahaya, dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, konfusio, cemas, kejang, hingga pingsan.
Penelitian ini melibatkan 3000 pasien di yang mengalami hipoglikemia. Hipoglikemia didefinisikan sebagai kadar gula darah di bawah 70 mg/dL selama dirawat di rumah sakit. Tim peneliti mengevaluasi catatan di rekam medik untuk menginvestigasi hubungan antara hipoglikemia dan kematian pasien. Mereka menemukan bahwa pasien dengan hipoglikemia, sebanyak 31,9% meninggal selama periode follow-up.
Angka kematian lebih tinggi pada pasien yang mendapat insulin, sedangkan penyebab masuk rumah sakit tidak mempengaruhi hubungan antara kadar gula dengan kematian pasien. Sebagai langkah untuk meningkatkan kepedulian akan hipoglikemia maka perhimpunan ahli endokrinologi di Amerika Serikat telah merancang sebuah program yang dinamakan Hypoglycemia Quality Collaborative (HQC). Rekomendasi yang dimuat pada program ini meliputi pemantauan kadar gula darah yang rutin untuk menghindari hipoglikemia dan edukasi kepada pasien.
Referensi:
A. Akirov, A. Grossman, T. Shochat, I. Shimon. Mortality among hospitalized patients with hypoglycemia: insulin-related and non-insulin related. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 2016; jc.2016-2653
by
very nice artikel, min! gula darah rendah atau yg biasa disebut hipoglikemia memang bisa mengancam nyawa (life threatening) jika tidak ditangani segera