Dunia Herbal

Jamblang

Jamblang (Syzygium cumini) adalah tanaman dari suku Myrtaceae atau jambu-jambuan. Tanaman ini adalah tanaman asli Indonesia dan India, namun sekarang sudah banyak dibudidayakan di negara-negara lain, terutama di kawasan tropik dan subtropis. Nama lain buah yang rasanya sepat manis ini adalah dhuwet dalam bahasa Jawa, dan jambul dalam bahasa Inggris. Pohon jamblang dapat hidup pada daerah dengan ketinggian rendah hingga 1800 dpl. Supaya pohonnya dapat tumbuh dengan baik, diperlukan curah hujan sekitar 1000 mm per tahun. Bila dipelihara dengan baik, pohon jamblang dapat hidup hingga berumur 100 tahun dengan tinggi sekitar 30 meter.

Jamblang mulai berbunga pada bulan Maret hingga April, kemudian diikuti dengan berbuah pada bulan Mei hingga Juni. Buahnya kecil, mirip bentuk lambung, berwarna hijau bila masih muda dan berubah warna menjadi merah kemudian menjadi hitam ketika sudah masak. Ada pula jamblang yang berwarna putih, dinamakan duwet putih. Rasa buah jamblang sedikit asam, sepat, bercampur sedikit manis. Buahnya menimbulkan warna ungu pada lidah yang akan hilang beberapa saat kemudian. Pohon jamblang dimanfaatkan kayunya untuk keperluan ornamental. Kayunya keras dan tahan air. Seringkali kayu jamblang dipakai sebagai bantalan rel kereta api dan sebagai bahan baku furnitur untuk keperluan rumah tangga.

Manfaat buah jamblang ternyata bukan hanya sebagai furnitur, akan tetapi terdapat manfaat yang luas untuk kesehatan. Singh dan Gupta, 2007, menemukan bahwa ekstrak etanol biji buah jamblang dapat meningkatkan berat badan dan menurunkan kadar gula darah pada tikus. Ekstrak etanol ini juga dapat memperbaiki histopatologi pankreas. Senyawa yang berperan dalam manfaat antidiabetes jamblang adalah asam ferulat. Hipotesis sementara menyatakan bahwa asam ferulat dalam biji buah jamblang bermanfaat antidiabetes dengan mekanisme meregenerasi sel pankreas dan sebagai antioksidan.

Penelitian pada manusia yang dilakukan oleh Bopp dkk, 2009, mempertegas hipotesis di atas. Pada pasien yang mengalami hiperglikemia, ekstrak daun jamblang dapat menurunkan kadar gula darah. Mekanismenya adalah dengan cara menghambat aktivitas enzim adenosin deaminase (ADA). Enzim ini berperan penting dalam metabolisme purin dan DNA, respon kekebalan tubuh, serta aktivitas peptidase. Adenosin deaminase diduga memiliki peran terhadap pengaturan bioaktivitas insulin. Diketahui bahwa aktivitas adenosin deaminase lebih tinggi pada pasien yang mengalami hiperglikemia dibandingkan dengan pasien dengan kadar gula normal.

Ekstrak daun jamblang juga bersifat radioprotektif terhadap radiasi sinar gamma yang mematikan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jagetia dan Baliga, 2003, terhadap tikus yang diberi radiasi sinar gamma. Tikus yang diberi ekstrak daun jamblang lebih tahan terhadap gejala-gejala sakit yang ditimbulkan oleh radiasi gamma sekaligus menunda onset mortalitas.

Referensi:

Bopp, A., De Bona, K.S., Bellé, L.P., Moresco, R.N. and Moretto, M.B. (2009), Syzygium cumini inhibits adenosine deaminase activity and reduces glucose levels in hyperglycemic patients. Fundamental & Clinical Pharmacology, 23: 501–507

Jagetia, G. C. and Baliga, M. S. (2003), Evaluation of the radioprotective effect of the leaf extract of Syzygium cumini (Jamun) in mice exposed to a lethal dose of γ-irradiation. Nahrung, 47: 181–185

Singh N, Gupta M, 2007, Effects of ethanolic extract of Syzygium cumini (Linn) seed powder on pancreatic islets of alloxan diabetic rats, Indian Journal of Experimental Biology, 45 (10): 861-867.

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *