Dunia Herbal

Ingin Menurunkan Tekanan Darah? Makanlah Coklat!

Kesehatan jantung dan pembuluh darah sangat penting untuk fungsi tubuh yang normal. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh, menyediakan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Para peneliti secara berkesinambungan memeriksa berbagai faktor yang memengaruhi dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana senyawa dalam buah coklat (kakao), khususnya flavanol, dapat memengaruhi tekanan darah dan kekakuan arteri.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa flavanol dalam buah kakao dapat secara efektif menurunkan tekanan darah serta mengurangi kekakuan arteri.  Penelitian ini melibatkan sebelas orang dewasa sehat yang menerima kapsul flavanol kakao dan kapsul plasebo dengan dosis bergantian selama delapan hari. Mereka menerima dosis pada waktu yang sama di pagi hari setelah pengumpulan awal tekanan darah, detak jantung, dan kecepatan gelombang nadi dan kemudian memasukkan data ke dalam iPod touch sendiri. Peneliti menggunakan kecepatan gelombang nadi untuk mengukur kekakuan arteri. Para peserta melakukan pengukuran ini setiap setengah jam selama tiga jam pertama setelah meminum kapsul dan kemudian setiap jam selama dua belas jam sepanjang hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa flavanol kakao efektif dalam menurunkan tekanan darah dan mengurangi kekakuan arteri. Salah satu kekhawatiran tentang penggunaan flavanol kakao untuk menurunkan tekanan darah adalah risiko tekanan darah turun terlalu rendah, namun dalam penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa kakao memiliki dampak yang lebih kecil ketika tekanan darah lebih rendah, yang menunjukkan bahwa kakao aman digunakan.

Studi ini menambah bukti tentang efektivitas flavanol kakao dalam meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Namun, penulis penelitian mencatat beberapa keterbatasan dan implikasi. Pertama, penelitian ini memiliki ukuran sampel yang kecil, peneliti tidak mengumpulkan sampel darah, dan pengaruh pola makan pada hasil tidak dievaluasi. Mereka juga mencatat bahwa suplemen kakao juga termasuk methylxanthines, yang dapat berdampak pada kesehatan. Namun, berdasarkan penelitian mereka, mereka percaya bahwa efek dari intervensi tersebut disebabkan oleh flavanol kakao. Perangkat yang mereka gunakan dalam penelitian harus diaktifkan secara manual, yang membatasi beberapa pengumpulan data dan membuat penerapan pemantauan semacam ini dalam kehidupan sehari-hari tidak mungkin dilakukan.

Referensi:

Bapir, Mariam, Paola Campagnolo, Ana Rodriguez-Mateos, Simon S. Skene, and Christian Heiss. “Assessing variability in vascular response to cocoa with personal devices: a series of double-blind randomized crossover n-of-1 trials.” Frontiers in nutrition 9 (2022).

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *