Ekstrak Anggur dapat Melawan Kanker Usus Besar
Kanker kolon atau kanker usus besar merupakan jenis kanker yang umum dijumpai, menjangkiti puluhan ribu orang di Amerika Serikat. Para ilmuwan telah menemukan beberapa langkah guna melawan penyakit ini, salah satunya menggunakan ekstrak anggur. Di Amerika Serikat, kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker nomor tiga pada wanita dan nomor dua pada pria. Data dari The American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2017, lebih dari 95.000 orang akan terkena kanker jenis ini.
Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Jairam KP Vanamala dari College of Agricultural Science at Pennsylvania State University telah menemukan efek ekstrak anggur pada sel punca kanker kolon. Senyawa yang diteliti adalah resveratrol, yang selain terdapat di anggur, juga lazim dijumpai pada kacang dan beberapa jenis buah beri. Pada penelitian ini, tim ilmuwan meneliti 52 ekor tikus yang terkena kanker kolon. Tikus tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pertama diberi ekstrak anggur, kelompok kedua diberi sulindac (sejenis obat antiinflamasi) dan kelompok ketiga diberi diet normal.
Ternyata ditemukan bahwa jumlah tumor pada tikus yang diberi ekstrak anggur berkurang sebanyak 50 %. Penurunan jumlah tumor ini juga terlihat pada kelompok tikus yang diberi sulindac, namun tidak seperti kelompok sulindac, pada kelompok tikus yang diberi ekstrak anggur tidak ada efek samping pada saluran cerna. Prof. Vanamala menyatakan bahwa ekstrak anggur, terutama yang mengandung senyawa resveratrol dan ekstrak biji anggur dapat dijadikan sediaan kapsul untuk membantu pengobatan pasien kanker kolon.
Referensi:
Reddivari, L., Charepalli, V., Radhakrishnan, S., Vadde, R., Elias, R.J., Lambert, J.D., dkk., 2016. Grape compounds suppress colon cancer stem cells in vitro and in a rodent model of colon carcinogenesis. BMC Complementary and Alternative Medicine, 16: 278.
by