Efek Buruk Rokok terhadap Tubuh Secara Biokimia dapat Diperbaiki
Tubuh memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri, bahkan setelah merokok yang lamanya bertahun-tahun. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Proteosome Research menyatakan bahwa beberapa perubahan metabolik akan terjadi ketika seseorang berhenti merokok. Temuan baru ini dapat membantu menjelaskan mengapa efek buruk rokok dapat dipulihkan oleh tubuh.
Kebiasaan merokok membunuh lebih dari 7 juta orang di seluruh dunia dan merupakan salah satu faktor risiko bagi penyebab kematian nomor 8 di dunia, menurut World Health Organization (WHO). Ketika seseorang berhenti merokok, tubuh akan memulai memperbaiki akumulasi kerusakan yang ditimbulkan rokok bertahun-tahun. Faktanya menurut US Centers for Disease Control and Prevention, antara 2 hingga 3 bulan setelah berhenti merokok, fungsi paru akan membaik dan risiko serangan jantung bisa berkurang.
Sebuah penelitian pada tahun 2013 menyatakan bahwa perubahan metabolik yang terjadi setelah berhenti merokoklah yang menjadi penyebab perbaikan fisiologis ini. Kini penelitian terbaru juga menyatakan hal yang serupa. Pada penelitian ini tim ilmuwan mengambil sampel darah, urin, dan air liur dari sukarelawan pria yang mencoba untuk berhenti merokok lebih dari 3 bulan. Hasilnya tim ilmuwan mengidentifikasi 52 metabolit yang secara signifikan berubah setelah sukarelawan tersebut berhenti merokok. Beberapa profil metaboliknya bahkan serupa dengan orang yang tidak pernah merokok.
Reeferensi:
Goettel, M., Niessner, R., Mueller, D., Scherer, M., Scherer, G., dan Pluym, N., 2017. Metabolomic Fingerprinting in Various Body Fluids of a Diet-Controlled Clinical Smoking Cessation Study Using a Validated GC-TOF-MS Metabolomics Platform. Journal of Proteome Research,
by