Gaya Hidup

Darah Lebih Cepat Membeku Akibat Terlalu Banyak Menonton TV

Sebuah penelitian terhadap 15.000 orang menyimpulkan bahwa terlalu banyak menonton TV bisa menyebabkan darah membeku lebih cepat dibandingkan bila jarang menonton TV. Hasil penelitian ini akan dipresentasikan pada Scientific Sessions 2017 yang diselenggarakan oleh American Heart Association (AHA). Sebenarnya para ilmuwan telah mengetahui bahwa jumlah jam menonton TV erat kaitannya dengan risiko terjadinya serangan jantung yang berkembang dari bekuan darah di pembuluh arteri.

Penelitian ini memberikan arti penting karena merupakan penelitian pertama yang mengeksplorasi hubungan antara tromboemboli vena, yakni kondisi dimana bekuan darah terbentuk di vena, dengan kebiasaan menonton TV pada populasi yang lebih luas. Tromboemboli vena (venous thromboembolism/VTE) mencakup deep vein thrombosis (DVT) dan pulmonary embolism (PE). Meskipun VTE dapat terjadi pada semua usia, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia 60 tahun atau lebih.

DVT adalah bekuan darah yang terbentuk di vena dalam, seperti pada lengan, kaki, dan pelvis. Sedangkan PE terjadi bila bekuan tersebut menuju arteri paru-paru. VTE merupakan kondisi yang menjadi perhatian, mengingat kasusnya yang semakin banyak terjadi. Di Amerika Serikat saja, sebanyak 300.000 hingga 600.000 orang terkena VTE per tahun.

Pada penelitian ini, tim ilmuwan mengambil data dari Atherosclerosis Risk in Community Study. Hasil penelitiannya mengungkapkan fakta bahwa risiko terjadinya VTE adalah sebesar 1,7 kali lebih tinggi pada peserta penelitian yang “sering menonton” TV bila dibandingkan dengan mereka yang “jarang” atau “sangat jarang” atau “tidak” menonton TV. Temuan yang lebih menarik lagi ialah bahkan orang yang sering melakukan aktivitas fisik sesuai pedoman yang dianjurkan, memiliki risiko 1,8 kali lebih tinggi untuk terkena VTE bila mereka masuk kategori “sangat sering” menonton TV, bila dibandingkan dengan mereka yang “jarang” atau “tidak’ menonton TV.

Pada tahun 2016 lalu, AHA telah mengeluarkan peringatan akan bahaya duduk terlalu lama. Disebutkan bahwa duduk terlalu lama, bahkan pada orang yang aktif secara fisik, bisa meningkatkan risiko diabetes, jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Untuk itu sebaiknya mulai saat ini, atur waktu menonton TV anda agar tidak terlalu berlebihan, serta imbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, serta hindari menonton TV sambil menikmati makanan ringan (snack).

Referensi:

Kubota, Y., Cushman, M., Zakai, N., Rosamond, W.D., dan Folsom, A.R., 2017. Abstract 14806: TV Viewing and Incident Venous Thromboembolism: the Atherosclerotic Risk in Communities Study. Circulation, 136: A14806–A14806.

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmailby feather

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *